Saturday, February 09, 2008

jakarta, 8 februari

pagi itu jakarta mendung banget tapi syukur alhamdulillah pas saya nyampe di cawang gerimis berhenti sejenak sehingga bisa melenggang kangkung dengan santai menyebrangi MTHaryono. Beberapa adik kecil yang biasa menawarkan jasa peminjaman payung terlihat agak kecewa melihat saya senyum-senyum ke langit ketika melewati jembatan penyebrangan yang cukup licin itu.

menunggu hinga jam 1 bukan pekerjaan yang sulit karena memang saya sudah well prepared, udah bawa halaman-halaman terakhir balthasar's oddysey buat dibaca dan perut keroncongan buat diisi. berakhir di kantin sampai jumatan tiba memang sangat membantu menghilangkan kecanggungan. apalagih brunch saya waktu itu terbilang enak...


wawancara berlangsung lebih dari 1 jam. setelah dimulai dengan telat, pewawancara juga sering diganggu oleh dering hp-nya sendiri. pembicaraan yang menyenangkan and ended in a nice closing statement from me, at least i satisfied with my answer :)

gak nunggu lama, langsunglah meluncur ke arah blok M. daripada nunggu siV di sana mending nunggu sambil cuci mata di BlokM Plaza. tapi ternyata saya harus menunggu sangat lama karena siV baru bisa datang jam 5.30. dipilihlah pizza hut dengan alasan viewnya yang bagus, tempatnya nyaman buat berlama-lama dan rasanya makanannya cukup terjangkau


6pm, she came. untuil wait to 7pm we went to senayan city. windows shopping and talking about many things. we havent met for a long time and she surprised me with her love affairs. glekh. the trip at senayan city ended at a cozy placed named .... kitchen. not far from there, his friend came to join us and we change the topic of discussion to working world.


i went home with xtrans. sit at the behind and making a conversation with abi, an ANTV's reporter. our conversation continued to Persib and lead us to share many things. he wrote Persib as his final paper, what a coincidence.

1.45 am, i safely came home.

Wednesday, February 06, 2008

berita itu

rasanya udah lama gak denger kabar dari Suzuki, padahal cuman 3 minggu tapi mengingat bahwa ini menyangkut pertaruhan banyak hal... yaaa, kerasa lama banget juga. ada bagian diri saya yang berkata secara optimis bahwa harapan itu belum padam. tokh semua orang (sepengetahuan saya) juga belum ada yang dikabari... bagian lain tidak seoptimis itu, walaupun tidak juga berkata-kata yang menciutkan nyali. bagian ini hanya mendorong saya untuk membuka dan membaca secara cermat halaman-halaman pada Kompas sabtu.

akhirnya, kabar itu datang juga. sore kemarin, saat saya sudah mulai tidak peduli tentang Suzuki, handphone saya berdering. nyaring. sengaja saya nyalakan deringnya karena beberapa orang protes karena saya kadang melewatkan telepon mereka... Suara Yenni terdengar di kejauhah. Nama itu jadi terasa akrab karena itu adalah kali ketiga suara merdunya memperkenalkan diri dengan cepat dan lugas namun dengan kesan setengah merayu (lho?). Dia tidak berbasa-basi. Jumat ini saya diminta datang ke Jakarta lagi untuk interview sebagai bagian dari proses rekruitmen BLP Suzuki.

Jantung saya saat ini sudah berdetak normal dan saya sudah tidak senyum-senyum sendiri lagi. Saya cuman masih deg-deg-an, apakah si adikonyet jadi minjemin duit buat ongkos atau dia malah lupa. ah, singkirkan pikiran itu, saya belum pesen travel untuk jumat pagi. mohon doanya yah.

Monday, February 04, 2008

an awesome evening

*echi, ayu, agus, ika, arthur en me*
buying some dvds at kota kembang

haha hihi... practicing spoken english with arthur

windows shopping at dalem kaum

bought "dukuh" and dinner at dago's unnamed nasi goreng

spending thiat day with a long conversation... and ended very sleepy. lets do it sometimes

Sunday, February 03, 2008

arthur and the street musician

today, echi introduced me to arthur, a south african architectural master candidate. he's black, tall en speek british english. we go for shopping dvd at kota kembang and talk very much about anything.

one thing we argued is about giving some money to child beggar (street's child) en street musision. he confused why echi not allowed him to give money to the child but she gives money to the musician. for him it's show an unconsistency.

i explained, for me, that's reasonable. usually, i'm not give money to the child because i dont want them to be in street. i dont want to them to be a beggar. i usually give money to the musician as my appreciation to his very best effort. I give them when they plays/sings good, asking politely and i have some money to give. I give them the money but it doesnt mean i want them to be in street forever. deep in my side, i want have more peaceful trip.

see the different? i cant help my self when some nice music play...

saturday night with my friend's wife

actually it began after noon when i found that Ayu is in Bandung. Ijal in Duri, mightbe some work catched him there...
we met in SimpangDago so i ask her to go with me take my copy. then we found out that we have no schedule for that evening, a single en a wife are the same, hahaha...
then we began our hunting party to find a famous coffee store at banceuy. we found the store but it closed :(
we couldnt got coffee and "Bakso Mantap - belakang BIP" also :((
so we go in to BIP, walking around, small chat, windows shopping, looking what movie been playing and ended at rotiboy, hohoho...
we decided to have dinner at ayu's home at banda, nyam nyam, free dinner, hihi...

that evening, we talked much...
some conclusion, newly wed not always a pleasure especially when we found that this new life is completely different from our previous one. adapatation, it cost everything and time consuming also but a couple have a long life time to spend therefore there's no need to be rush. yuw, will our children be a bestfriend like us and playing hockey together? hihi...

makasih ibu & mbah ti', makan malemnya enak, as always....