Seperti pada umumnya pegawai lama, ketika ditanya sudah berapa lama bergabung dengan Suzuki, beliau hanya berkata sederhana: “32 tahun”. Yang berbeda adalah tidak ada sunggingan senyum bangga dengan sedikit sinis pada bibir beliau. Itu adalah sesuatu yang sangat menghibur bagi kami yang masih sangat baru di Suzuki.
Pak Kamto memang sosok yang tidak bisa lepas dari Suzuki dan Soebronto Laras. Selama 30 tahun beliau adalah sopir pribadi Pak Bronto. Setelah dimakan usia, barulah beliau mengabdikan diri menjadi driver umum. Yang menarik adalah semangatnya, tetap sama. Sebuah pengabdian. Pengejawantahan sempurna dari nilai yang dianut Suzuki
Tahun depan Pak Kamto pensiun. Tahun depan saya baru selesai program BLP. Tahun depan adalah gerbang baru buat kami berdua. Perlukah saya berdoa supaya bisa tetap betah mengabdi seperti Pak Kamto? Ah, rasanya kita pikirkan itu tahun depan saja….