sebagai distributor tunggal sekaligus produsen, sudah selayaknya ATPM memiliki sebuah fungsi yang disebut product planning. Fungsi ini, pada umumnya, melakukan research mengenai kebutuhan konsumen, mengukur acceptance existing products, mempersiapkan produk baru dsb... namun yang paling esensial adalah memperjuangkan adanya keselarasan antara needs dan supply.
Di banyak tempat, product planning diberikan kesempatan yang luas dengan akses yang istimewa. Tentu saja harus demikian karena wawasan fungsi ini harus lebih luas dari sekedar promotion atau penjualan. Pada dasarnya, ia mewakili consumen needs... and consumen dream.
Di sebagian yang lain, product planning ini seperti menjadi anak tiri. fungsinya dikebiri sedemikian sehingga yang ia lakukan hanya sekedar mempersiapkan produk baru yang sudah "given", mencari tahu apa saja kelebihan produk tersebut dan menyampaikannya kepada bagian promotion untuk dapat dikemas dalam promotion program. Beberapa yang kreatif tidak berputus asa dan mendedikasikan dirinya juga kepada lahirnya produk-produk limited... yang kadang kala justru menimbulkan masalah lain di kemudian hari. Akhirnya, mereka tidak lebih dari tim "product preparation"...
Ketika hal tersebut terjadi dan penjualan tidak kunjung membaik, future picture-nya seolah menjadi sangat jelas... perusahaan kehilangan kemampuan kompetitifnya karena bagaimanapun PRODUCT adalah bagian pertama yang memegang peranan penting dalam marketing mix.
...salut buat perusahaan yang membuka mata terhadap hal ini, yang belum? hiks... sama dong.
Monday, October 26, 2009
Thursday, October 22, 2009
Salesman oh Salesman...
Malam tadi, sewaktu menunggu dua sahabat, di Pelataran Senayan City saya duduk tidak jauh dari beberapa salesman Hyundai yang sedang melepas lelah. Mereka bercengkrama sambil sesekali melepas tawa. Tidak ketinggalan, rokok dinyalakan sebagai pelengkap suasana...
...tidak berapa lama, beberapa orang bule, entah turis atau tidak muncul dengan langkah2 mantap. Tidak tergesa-gesa tapi jelas tidak sekali tidak bisa dibilang jalan perlahan. tiba-tiba salah satu salesman berteriak, mengangkat tangan dan menyapa sekenanya... "haaai, how are you mister?"
tidak seperti rekan-rekannya yang hanya sekedar melirik dan tersenyum, salah seorang bule itu menengok dan menjawab "fine, thank you"... lantas para salesman ini dengan serta merta, dalam tingkat kekompakan yang luar biasa, tertawa. Mereka meledek dan mengata-ngatai bule-bule tersebut, lantas mulai kembali bercanda dan berkeluh kesah...
...di sekitarnya ada puluhan orang yang silih berganti lalu lalang memandang heran... dan sebagian iba... dan sebagian lain jijik.
kasihan Hyundai.
ps. ada tanda larangan merokok di pelataran tersebut
...tidak berapa lama, beberapa orang bule, entah turis atau tidak muncul dengan langkah2 mantap. Tidak tergesa-gesa tapi jelas tidak sekali tidak bisa dibilang jalan perlahan. tiba-tiba salah satu salesman berteriak, mengangkat tangan dan menyapa sekenanya... "haaai, how are you mister?"
tidak seperti rekan-rekannya yang hanya sekedar melirik dan tersenyum, salah seorang bule itu menengok dan menjawab "fine, thank you"... lantas para salesman ini dengan serta merta, dalam tingkat kekompakan yang luar biasa, tertawa. Mereka meledek dan mengata-ngatai bule-bule tersebut, lantas mulai kembali bercanda dan berkeluh kesah...
...di sekitarnya ada puluhan orang yang silih berganti lalu lalang memandang heran... dan sebagian iba... dan sebagian lain jijik.
kasihan Hyundai.
ps. ada tanda larangan merokok di pelataran tersebut
Subscribe to:
Posts (Atom)