dua kali masuk sabuga memberi saya pemahaman bahwa rasa khidmat dan penuh syukur bukan datang dari ketertiban acara dan kemegahan gedung wisuda. Ia hadir dari dalam lubuk hati sebagai sebuah pilihan...
Entah dialami semua orang atau tidak, selalu ada saja yang membuat kita jengkel saat wisuda. Gak dapet tempat parkir, ketinggalan sesuatu, ortu yang salah memahami jadwal, agenda wisuda yang bikin ngantuk, nunggu giliran foto dan sebagainya. akhirnyasemua kembali kepada diri kita sendiri. merasa kesal atau tetap tegar menikmati apapun yang terjadi. menentukan cuaca diri kita sendiri.
Alhamdulillah, berbeda dengan wisuda sebelumnya, saya bener2 dapat mensyukuri dan menikmati semuanya. tampaknya saya memang diberikan kesempatan kedua. Terima kasih semuanya.
Tuesday, July 22, 2008
Monday, July 07, 2008
tua dan stuck
apa yang akan terjadi ketika sudah sangat lama berkarya di sebuah perusahaan, menjadi salah satu yang paling senior, berusia setengah abad namun karier mandeg, sudah seringkali disusul oleh yang lebih muda dan orang-orang baru yang lebih segar bermunculan seperti jamur di musim hujan?
tentu saja yang akan terjadi adalah pilihan dan pilihannya sangat banyak... beberapa yang saya lihat sendiri adalah:
1. menjadi sosok yang tetap bersemangat dan sedikit sinis, terutama kepada atasan baru. berusaha terlibat dalam proses perubahan namun wewenang yang dimiliki hanya sampai kepada membantu membina beberapa orang yang paling mudah diajak "berteman".... yang penting masih ada space buat terus bertahan.
2. tetap seperti biasa, "saya orang penting di sini" dan berulangkali berteriak lantang supaya orang lain tetap mendengar hal tersebut. kalau perlu kosakata diktatorial semakin sering digunakan... misalnya: "masih mau lama kerja di sini?"
3. berlaku sportif dengan berkata "aah, ini udah biasa, manajemen memang tidak peduli sama saya" lantas bekerja sesuai perintah saja, alakadarnya, asal atasan saya tau klo saya masih bisa diandalkan. orang baru adalah kawan baru, mari berteman... asal gak minta saya kerjain yang aneh-aneh
menjadi tua adalah kepastian... stuck itu pilihan
tentu saja yang akan terjadi adalah pilihan dan pilihannya sangat banyak... beberapa yang saya lihat sendiri adalah:
1. menjadi sosok yang tetap bersemangat dan sedikit sinis, terutama kepada atasan baru. berusaha terlibat dalam proses perubahan namun wewenang yang dimiliki hanya sampai kepada membantu membina beberapa orang yang paling mudah diajak "berteman".... yang penting masih ada space buat terus bertahan.
2. tetap seperti biasa, "saya orang penting di sini" dan berulangkali berteriak lantang supaya orang lain tetap mendengar hal tersebut. kalau perlu kosakata diktatorial semakin sering digunakan... misalnya: "masih mau lama kerja di sini?"
3. berlaku sportif dengan berkata "aah, ini udah biasa, manajemen memang tidak peduli sama saya" lantas bekerja sesuai perintah saja, alakadarnya, asal atasan saya tau klo saya masih bisa diandalkan. orang baru adalah kawan baru, mari berteman... asal gak minta saya kerjain yang aneh-aneh
menjadi tua adalah kepastian... stuck itu pilihan
Subscribe to:
Posts (Atom)