pastilah setan-setan itu tidak terima.... mereka terus menerus diperlakukan sebagai komoditi, selalu muncul pada program-program horor ato semi agamis sebagai tokoh antagonis, berakhir dengan kekalahan, terusir dari rumah hunian ato dipenjarakan dalam botol yang kemudian dibuang ke lautan... tanpa dibayar pula!
pada saatnya nanti, saya yakin mereka akan berkata: "stop memperlakukan kami seperti ini! klo mau bisnis jasa, mari kita bikin aturan mainnya dengan fair." saya rasa itu wajar saja. stasiun tv memang terlalu mengeksploitasi mereka dengan cara-cara yang kurang beradab. saya juga tidak setuju dengan pembodohan seperti itu...
secara tidak sadar, kita telah menempatkan setan-setan itu sebagai selebritis. jauh lebih populer dari nilai-nilai religius ketimuran, jauh pula dari nilai-nilai kebangsaan yang menggugah semangat nasionalisme, jauh pula dari nilai-nilai sportivitas dan idelisme visual tayangan... bahkan sangat bertentangan dengan tujuan para setan itu: untuk menjadi sahabat manusia (red: kawan sepenanggungan di neraka).
apa yah yang akan terjadi jika setan-setan itu mogok tampil? berdemo dengan cara melakukan aksi diam massal se-jagat raya... tentulah para "pemburu" bersorban itu akan kelimpungan dan para produser tayangan seperti itu akan kelabakan.
sisi baiknya adalah proses kreatif dalam membuat program akan kembali bergulir, senangnya...
Tuesday, September 13, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment